HUBUNGAN ANTARA PSYCHOLOGY CAPITAL DAN IMPOSTOR SYNDROME DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL MADANI PULUTAN KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA

NUR'AINI, ZUNYTA (2023) HUBUNGAN ANTARA PSYCHOLOGY CAPITAL DAN IMPOSTOR SYNDROME DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL MADANI PULUTAN KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA. Other thesis, IAIN SALATIGA.

	Text ZUNYTA NUR `AINI 43040190094 PSIKOLOGI ISLAM.pdf Download (6MB)
	Text ZUNYTA NUR `AINI 43040190094 PSIKOLOGI ISLAM.pdf Download (6MB)
	Text ZUNYTA NUR `AINI 43040190094 PSIKOLOGI ISLAM.pdf Download (6MB)
	Text ZUNYTA NUR `AINI 43040190094 PSIKOLOGI ISLAM.pdf Download (6MB)
	Text ZUNYTA NUR `AINI 43040190094 PSIKOLOGI ISLAM.pdf Download (6MB)
	Text ZUNYTA NUR `AINI 43040190094 PSIKOLOGI ISLAM.pdf Download (6MB)

Abstract

Tujuan penelitian dalam skripsi ini ada tiga hal diantaranya, yaitu: (1) Untuk mengetahui hubungan psychology capital dengan psychological well-being, (2) Untuk mengetahui hubungan impostor syndrome dengan psychological well-being, (3) Untuk mengetahui apakah ada hubungan psychology capital dan impostor syndrome dengan psychological well-being secara simultan pada santri di pondok pesantren Nurul Madani Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Metode dalam penelitian ini yaitu penelitian lapangan atau field research dengan pendekatan kuantitatif yang berjenis korelasional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 80 santri. Penelitian dalam sampel ini merupakan seluruh santri dari populasi. Teknik sampling yang digunakan yaitu menggunakan teknik Non-probability dengan jenis saturation sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan skala psychology capital, skala impostor syndrome, dan skala psychological well-being. Analisis data dalam penelitian ini ialah analisis korelasi berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwasannya: (1) Terdapat hubungan secara signifikan antara psychology capital dengan psychological well-being dengan nilai signifikansi (2-tailed) 0,001 < 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima; (2) Terdapat hubungan impostor syndrome dengan psychological well-being dengan nilai signifikansi (2-tailed) 0,046 < 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima; (3) Terdapat hubungan yang signifikan antara psychology capital dan impostor syndrome dengan psychological well-being dengan nilai signifikansi 0,001 < 0,05. Tingkat kekuatan korelasi berada dalam kategori sedang yaitu 0,408. Arah hubungan variabel (X1) dengan (Y) tersebut searah atau positif, sedangkan arah hubungan variabel (X2) dengan (Y) tersebut tidak searah atau negatif, sehingga dapat dikatakan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.

Actions (login required)

View Item