Aini, Desy Nur (2023) PANDANGAN SALAFI TERHADAP PEMBATASAN USIA PERKAWINAN DALAM UU NO 16 TAHUN 2019 (Studi terhadap Salafi di Kota Salatiga). Other thesis, IAIN SALATIGA.
Text
SKRIPSI DESY NUR AINI 3310180045.pdf Download (5MB) |
Abstract
Kata Kunci: Pandangan Salafi, Pembatasan Usia Perkawinan, UU No 16 Tahun 2019, Hukum Islam . Pembatasan Usia Perkawinan dalam UU No 16 Tahun 2019 merupakan peraturan baru yang berisi kenaikan batas usia perkawinan pada perempuan yang semula berusia 16 tahun menjadi 19 tahun. Perubahan kenaikan usia ini menimbulkan polemik baru, kenaikan batas usia perkawinan dirasa menyulitkan untuk seseorang yang ingin melangsungkan perkawinan. Dalam islam sendiri tidak ada usia yang konkirt untuk seseorang diperbolehkan melangsungkan perkawinan. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana pandangan dan argumentasi salafi tentang pembatasan usia perkawinan dalam UU No 16 Tahun 2019? (2) Bagaimana tinjauan hukum islam terhadap pandangan dan argumntasi salafi tentang pembatasan usia perkawinan dalam UU No 16 Tahun 2019? Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang mengkaji data yang dipaparkan dalam bentuk diskrpsi menurut bahasan dan cara pandang subjek penelitian. Metode pendekatan yang digunakan menggunakan pendekatan yuridis empiris yang dilakukan dengan mengkaji terlebih dahulu data sekunder yang dilanjutkan dengan penelitian terhadap data primer. Teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pandangan tokoh-tokoh salafi kota salatiga terhadap UU No 16 tahun 2019 tentang Pembatasan Usia Perkawinan dalam UU No 16 Tahun 2019 berbeda-beda, dari 5 narasumber 3 diantaranya menyetujui terkait UU No 16 Tahun 2019 berdasarkan dalil kepatuhan kepada ulil amri sedangkan 2 diantaranya kurang menyetujui berdasarkan hadits pernikahan Rasulullah dengan Aisyah. Sedangkan pandangan salafi yang menyetujui pembatasan usia perkawinan lebih mengarah kepada pendapat ulama kontemporer yang lebih mengedepankan syarat kematangan fisik dan mental dalam kebolehan menikah, dan pandangan salafi yang tidak menyetujui pembatasan usia perkawinan lebih mengarah kepada pandangan ulama klasik yang memfokuskan pada syarat baligh atau kematangan fisik saja untuk kebolehan menikah.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama > Fiqih (Hukum Islam) |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 06 Dec 2023 19:01 |
Last Modified: | 06 Dec 2023 19:01 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/19535 |
Actions (login required)
View Item |