Prasetyaningrum, Adin Nuzul (2024) KOBRA SISWA MENDUT SEBAGAI BENTENG DARI KOMUNISME: LATAR BELAKANG TERBENTUKNMYA KESENIAN KOBRA SISWA MENDUT DI MAGELANG TAHUN 1960. Other thesis, IAIN SALATIGA.
Text
SKRIPSI ADIN NUZUL FIX.pdf Download (1MB) |
|
Text
SKRIPSI ADIN NUZUL FIX.pdf Download (1MB) |
|
Text
SKRIPSI ADIN NUZUL FIX.pdf Download (1MB) |
|
Text
SKRIPSI ADIN NUZUL FIX.pdf Download (1MB) |
Abstract
Pada masa awal orde baru banyak cendikiawan muslim bermunculan dengan segala pemikirannya. Pembaharuan pemikiran Islam di Indonesia menjadi persoala yang tiada habisnya. Pada khasanah pembaharuan pemikiran Islam di Indonesia ada banyak aktor yang terlibat didalamnya, salah satunya adalah K.H. Abdurahman Wahid, yang dikelompokkan kedalam pemikir Neo-Modernisme. Dalam penelitian ini bermaksut untuk menganalsis pemikiran Neo-modernisme Islam K.H. Abdurrahman Wahid dalam gerakan pembaharuan pemikiran Islam di Indonesia. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan/library research, sumber data yang dignakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dari penelitian ini berasal dari karya-karya tulis dari K.H. abdurahman Wahid, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku, jurnal, dan surat kabar terkait guna memperkuat data primer. Hasil dari penelitian ini adalah proses perkembangan pemikiran K.H. Abdurrahman Wahid merupakan akumulasi dari peroses belajar yang dimulai dari pesantren sebagai landasan awal dan dilanjutkan dengan menempuh pendidikan di luar negri. Selain itu faktor keluarga juga sangat mempengaruhi alur pemikirannya, yang kemudian menghasilkkan suatu bentuk pemikiran dengan kontruksi tradisionalis-modernis dan kemudian membentuk pemikiran pola Neo-Modernisme islam di Indonesia. Gerakan pembaharuan pemikiran islam secara umum di tandai dengan pemikiranpemikiran keritis terhadap modernisasi barat. Abdurahman Wahid mengembangkan gagasan pribumisasi Islam, humanisme universal, kosmopolitanisme dan pembelaan terhadap kelompok minoritas. Gagasan tersebut menjadikan Islam sebgai kekuatan budaya yang harus berperan dalam setiap proses berbangsa dan bernegara. Abdurahman Wahid melalui gagasan dan pemikirannya sangat berpengaruh dalam gerakan pembaharuan pemikiran Islam di Indonesia. Dilihat dari Ijtihad-ijtihad yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai pluralisme dan memegang teguah HAM. Pemikiran dan gagasan Gus Dur juga masih berpengaruh setelah ia wafat. Dilihat dengan adanya Jaringan Gusdurian, yang sampai vi sekarang masih melanjutkan perjuangan dan mempertahankan pemikiran Gus Dur dengan melalui 9 nilai Gus Dur.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama > Sejarah Islam |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 22 Mar 2024 17:27 |
Last Modified: | 22 Mar 2024 17:27 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/20115 |
Actions (login required)
View Item |