Maknunah, Lu'lu'ul (2024) Makna Tabarruj dalam QS. An-Nur Ayat 60 dan QS. Al-Ahzab Ayat 33 (Studi Komparatif Tafsir Al-Ṭabarī, Tafsir Mafātīḥ Al-Ghaib, dan Tafsir Al-Azhar). Other thesis, IAIN SALATIGA.
Text
Lu'lu'ul Maknunah.pdf Download (2MB) |
Abstract
Skripsi ini berjudul "Makna Tabarruj dalam QS. An-Nur Ayat 60 dan QS. Al-Ahzab Ayat 33 (Studi Komparatif Tafsir Al-Ṭabarī, Tafsir Mafātīḥ Al-Ghaib, dan Tafsir Al-Azhar)". Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap bagaimana makna tabarruj menurut kitab tafsir Al-Ṭabarī, tafsir Mafātīḥ Al-Ghaib, dan tafsir Al-Azhar, bagaimana perbandingan makna tabarruj menurut ketiga tafsir tersebut, serta bagaimana bentuk-bentuk tabarruj dalam kehidupan sekarang, sehingga diketahui makna tabarruj dari masa klasik, pertengahan hingga kontemporer. Penelitian ini berjenis penelitian deskriptif kualitatif yang bersifat kepustakaan (library reseacrh) murni dengan menggunakan pendekatan komparatif. Sumber data dalam penelitian ini didapat dari Al-Qur'an, kitab tafsir Al-Ṭabarī, tafsir Mafātīḥ Al-Ghaib, tafsir Al-Azhar dan karya literatur lain terkait tabarruj seperti buku, jurnal, skripsi atau tesis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi, sedangkan teknik analisi data menggunakan metode muqaran. Hasil penelitian ini antara lain: 1) Makna tabarruj dalam QS. An-Nur ayat 60 menurut kitab tafsir Al-Ṭabarī, tafsir Mafātīḥ Al-Ghaib, dan tafsir Al-Azhar diartikan sebagai wanita yang memperlihatkan perhiasan yang seharusnya ditutupi. Sedangkan makna tabarruj dalam QS. Al-Ahzab ayat 33 menurut ketiga tafsir di atas diartikan sebagai wanita yang memperlihatkan perhiasannya agar menarik perhatian laki-laki yang bukan mahramnya. 2) Perbandingan makna tabarruj dari masa klasik hingga kontemporer hakikatnya memiliki arti yang sama, yaitu perbuatan seorang wanita yang memamerkan perhiasan atau memperlihatkan kecantikan dan keindahan tubuhnya di hadapan laki-laki yang bukan mahramnya dengan tujuan agar menarik perhatian. Namun ada perbedaan dalam penggunaan diksi atau kata. Pemahaman dan pelaksanaan tabarruj dari masa ke masa tergantung pada konteks dan tuntutan zaman. 3) Pada masa jahiliyyah banyak wanita yang secara berlebihan dalam memperlihatkan keindahan diri, dan hal itu masih terjadi pada wanita pada zaman sekarang. Padahal seorang perempuan seluruh tubuhnya adalah aurat yang tidak boleh diperlihatkan kepada selain mahramnya. Oleh karena itu, apabila dilihat dari fenomena yang terjadi, tabarruj dalam kehidupan sekarang masih terus terjadi, di antaranya memakai jilbab dan pakaian yang menunjukkan bentuk tubuh. Akan tetapi, bukan berarti wanita tidak boleh berhias diri dan mengikuti perkembangan zaman, hal itu boleh dilakukan selama tetap sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh ajaran agama Islam. Kata kunci: Tabarruj, perbandingan, bentuk.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama > Alqur'an |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 24 Jun 2024 01:41 |
Last Modified: | 24 Jun 2024 01:41 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/20619 |
Actions (login required)
View Item |