PENENTUAN MUZAKKI ZAKAT PROFESI OLEH BAZNAS KOTA SALATIGA PERSPEKTIF YUSUF QARDHAWI (Studi Kasus Kemenag Kota Salatiga)

Ardiansyah, Luqman (2024) PENENTUAN MUZAKKI ZAKAT PROFESI OLEH BAZNAS KOTA SALATIGA PERSPEKTIF YUSUF QARDHAWI (Studi Kasus Kemenag Kota Salatiga). Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
SKRIPSI_LUQMAN_33020190154.pdf

Download (2MB)
[img] Text
SKRIPSI_LUQMAN_33020190154.pdf

Download (2MB)

Abstract

Kata Kunci: BAZNAS, Zakat Profesi, Yusuf Qardhawi. Penentuan muzakki perlunya mngetahui besar atau tingginya penghasilan yang dikeluarkan. Di Kota Salatiga belum diketahui secara luas dikalangan masyarakat yang memenuhi kriteria dan belum memenuhi kriteria berzakat. Karena tingkat pemahaman atau pengetahuan yang rendah serta minimnya informasi dan minimnya pengetahuan dalam hukum Islam. Padahal zakat profesi cangkupannya masih luas seperti dokter, advokat, dan lainnya. Dan perlu untuk mempertimbangkan dua alternatif dalam pengurang nishob besaran gaji penghasilan. Penelitian ini membahas tentang penentuan muzakki Zakat Profesi oleh BAZNAS Kota Salatiga, dalam perspektif Yusuf Qardawi terhadap penentuan muzakki zakat profesi di Kemenag Kota Salatiga. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan yuridis sosiologis. Sumber data primer diperoleh melalui wawancara dengan pengurus BAZNAS Kota Salatiga dan UPZ, serta ASN Kota Salatiga. Teknik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian in menggunakan teknik analisis deskriptif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman sedangkan pengecekan keabsahan datanya menggunakan triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa BAZNAS Kota Salatiga mengumpulkan zakat profesi dari ASN di Kemenag Kota Salatiga melalui UPZ, dan belum menjangkau profesi yang lainnya. Nishob zakat profesi yang ditentukan oleh BAZNAS adalah seperti nishob uang yaitu seharga 85 gr emas yang dihitung berdasarkan akumulasi gaji setahun seorang ASN tanpa mempertimbangkan kebutuhan pokok dan hutang sebagai pengurang. Besaran zakat yang diambil dari muzakki adalah 2,5% dari nishob tersebut. Pengumpulan tersebut dilakukan setiap bulan sekali. Dalam perspektif Yusuf Qardhawi, penentuan muzakki oleh BAZNAS Kota Salatiga belum sepenuhnya sesuai karena BAZNAS baru menjangkau ASN dan belum menjangkau mereka yang berpenghasilan besar dan tidak tergantung pada pihak lain. Nishob zakat profesi yang ditentukan oleh BAZNAS sesuai dengan pilihan Yusuf Qardhawi dan begitu juga besaran zakat yang dikeluarkan. Bedanya, BAZNAS hanya tidak mempertimbangkan kebutuhan pokok dan hutang sebagai pengurang tidak memberikan alternatif lain sebagaimana yang dilakukan oleh Yusuf Qardhawi dengan mempertimbnagkan besaran gaji. Begitu juga waktu pengumpulannya, dia memberikan dua alternatif.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Fiqih (Hukum Islam)
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 08 Oct 2024 19:38
Last Modified: 08 Oct 2024 19:38
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/21533

Actions (login required)

View Item View Item