, Alif Mustafa (2024) MAKNA SIMBOLIK TRADISI SESAJEN DALAM PEMBANGUNAN RUMAH DI DESA KABUNAN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL. Other thesis, IAIN SALATIGA.
Text
alif m.pdf Download (1MB) |
|
Text
alif m.pdf Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK Alif Mustafa (2024). Makna Simbolik Tradisi Sesajen dalam Pembangunan Rumah di Desa Kabunan Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal. Skripsi. Salatiga: Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora, UIN Salatiga. Masyarakat Jawa sangat menjaga tradisi yang sudah dilakukan oleh nenek moyangnya. Banyak tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa termasuk tradisi sesajen. Tradisi sesajen di Desa Kabunan Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal masih dilakukan salah satunya dalam pembangunan rumah. Seiring perkembangan agama Islam, tradisi sesajen mulai diperdebatkan karena memiliki unsur kesyirikan, akan tetapi sebenarnya terdapat beraneka macam sesajen yang disediakan yang masing-masing memiliki makna didalamnya yang mengandung sebuah pengharapan do’a kepada Allah. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna simbolik tradisi sesajen dalam konteks pembangunan rumah di Desa Kabunan, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teori semiotika Charles Sanders Peierce. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil temuan penelitian ini adalah sesajen berupa tujuh media, tujuh dalam bahasa jawa adalah pitu yang dimaknai pitulungan atau pertolongan. Adapun ketujuh sesajen tersebut adalah: tebu, padi, kelapa, uang, bendera, jajanan pasar dan kembang tujuh rupa, serta paku emas dan kendi. Ketujuh media sesajen tersebut merupakan sebuah do’a kepada Allah yang disimbolkan dengan memiliki pengharapan disetiap sesajennya masing-masing. xi Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa sesajen dalam pembangunan rumah tidak sekedar sebagai tradisi turun-temurun, tetapi juga memuat makna simbolik di dalamnya, terkait dengan identitas budaya, penghambaan diri kepada Allah, hubungan manusia dengan alam, serta representasi nilai-nilai sosial dan spiritual masyarakat setempat. Penelitian ini juga menjawab permasalahan yang muncul di masyarakat terhadap tradisi sesajen yang menjadi sebuah tindakan menuju kesyirikan. Akan tetapi jika dikaji dalam ada beberapa kitab yang menjadi sumber rujukan referensi, tradisi semacam ini diperbolehkan dengan ketentuan- ketentuan yang tidak bertentangan dengan Aqidah Islam. Penelitian ini memberikan wawasan baru dan diharapkan menjawab persoalan-persoalan yang terkait antara agama dan budaya, serta dapat memberikan sumbangan bagi pemahaman lebih lanjut tentang peran tradisi lokal dalam masyarakat atau peneliti selanjutnya. Kata Kunci: Makna, Simbolik, Tradisi, Sesajen.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Filsafat dan Epistemologi |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 22 Oct 2024 23:11 |
Last Modified: | 22 Oct 2024 23:11 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/21879 |
Actions (login required)
View Item |