rosida, Arba'in mahdiyah (2024) IPLEMENTASI INSENTIF SALESMAN MOTORIS PT. KARTINI TEH NASIONAL DEPO TEMANGGUNG PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Other thesis, IAIN SALATIGA.
Text
SKRIPSI Arba'in (2).pdf Download (3MB) |
Abstract
Rosida, Arba’in Mahdiyah. 2024. Implementasi Insentif Salesman Motoris PT. Kartini Teh Nasional Depo Temanggung Perspektif Hukum Islam Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga. Pembimbing. M. Yusuf Khumaini, S.HI., MH. Kata Kunci: Insentif, Hukum Islam Insentif adalah bentuk imbalan atau penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai bentuk kompensasi atas prestasi kerja yang melebihi target atau standar yang ditetapkan sesuai dengan kemampuan karyawan. PT. Kartini Teh Nasional dengan nama Teh Dandang Depo Temanggung memberikan syarat berupa penjualan Teh Hijau dan Teh Gula kepada salesman motoris untuk mendapatkan insentif. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk meneliti mengenai bagaimana penerapan perjanjian pemberian insentif kepada salesman dalam bentuk Scheme Incentive pada PT. Kartini Teh Nasional yang berada di Temanggung dengan nama Teh Dandang Depo Kranggan Temanggung ditinjau dari hukum Islam. Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian kualitatif dalam bentuk field research (penelitian lapangan). Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis empiris yang bertujuan untuk mengungkapkan secara menyeluruh melalui hukum yang diterapkan dalam masyarakat dengan memadukan data sekunder dan primer yang berasal dari landasan teoritis, seperti pendapat para ahli dan perolehan data langsung dari masyarakat. Dimana penulis memperoleh data di masyarakat dengan observasi, yaitu melihat secara langsung proses jual beli dan tawar menawar produk Teh, serta wawancara dan dokumentasi berupa foto dan video. Kesimpulan dari penelitian ini adalah praktik pemberian insentif yang mana perusahaan mensyaratkan atau mewajibkan terjualnya Teh Hijau dan Teh Gula. Dalam pandangan hukum Islam hal tersebut tidak sesuai dengan syarat dan rukun Ju’alah, beberapa ulama Malikiyah juga berpendapat bahwa akad Ju’alah harus berupa pekerjaan yang mudah. Namun dalam kenyataannya, salesman motoris tidak dapat mencapai target karena produk tersebut tidak diminati oleh masyarakat di Temanggung khususnya warung makan. Hal ini juga bersifat gharar atau ketidakjelasan, yakni ketidakjelasan dan ketidakpastian dalam imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada salesman motoris. Dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 286 telah dijelaskan yang artinya “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” Perusahaan hanya menjadikan insentif sebagai iming-iming tanpa benar-benar berniat untuk memberikannya kepada salesman motoris.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama > Fiqih (Hukum Islam) |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 25 Oct 2024 22:48 |
Last Modified: | 25 Oct 2024 22:48 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/22046 |
Actions (login required)
View Item |