Jaya, Ibnu Setya (2024) UPAYA PASANGAN TIDAK BERKETURUNAN DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA HARMONIS PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus Desa Pujut Kecamatan Tersono Kabupaten Batang). Other thesis, IAIN SALATIGA.
Text
SKRIPSI IBNU FIX_101908.pdf Download (2MB) |
|
Text
SKRIPSI IBNU FIX_101908.pdf Download (2MB) |
Abstract
ABSTRAK Ibnu Setya Jaya. 2024. UPAYA PASANGAN TIDAK BERKETURUNAN DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA HARMONIS PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus Desa Pujut Kecamatan Tersono Kabupaten Batang). Skripsi, Fakultas Syari’ah, Program studi Hukum Keluarga Islam, Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga. Pembimbing Kholifatun Nur Mustofa, M.H. Kata Kunci: Keluarga, Harmonis, Hukum Islam Manusia tidak bisa hidup tanpa manusia lainnya, oleh karena itu pernikahan menjadi pilihan utama dalam kebutuhan segala hal seperti biologis, ekonomi, dan sebagainya. Begitupun dengan keturunan, tidak semua pasangan dalam berumah tangga memiliki keturunan karena ada faktor yang dapat menyebabkan tidak dapat memiliki keturunan, namun tidak memiliki keturunan bukan alasan dalam mengakhiri hubungan rumah tangga. Ada banyak hal yang dapat menjadikan keluarga atau rumah tangga bertahan dan awet, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh para pasangan yang tidak berketurunan dalam mewujudkan keluarga harmonis dan juga upaya mewujudkan keluarga harmonis dalam perspektif hukum islam. Penelitian dalam kasus pasangan tidak berketurunan ini menggunakan metode kualitatif, analisis data dengan metode deskriptif. Dengan jenis penelitian menggunakan penelitian lapangan atau field research dimana penelitian ini dilakukan secara langsung menuju lokasi informan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan, peneliti bertemu dengan lima narasumber secara langsung yang bersangkutan dengan permasalahan atau tema yang peneliti ajukan. Permasalahan pasangan tidak berketurunan dalam upaya mewujudkan keluarga sakinah, para pasangan berpendapat bahwa upaya mewujudkan keluarga harmonis adalah saling menjaga keomunikasi, saling menghargai, dan saling memenuhi hak serta kewahiban, sedangkan dalam perspektif hukum islam dapat disimpulkan bahwa terdapat 8 indikator yaitu saling memahami, saling menerima keadaan, saling menerima kekurangan, saling menyayangi, melakukan asas musyawarah, saling memaafkan, saling membantu, dan mengadopsi anak atau mengangakat anak. Hasil dari peneletian yaitu para narasumber telah merealisasikan upaya-upaya tersebut namun para imforman tidak sepakat terkait salah satu upaya dalam mewujudkan keharmonisan rumah tangga dengan mengangkat atau mengadopsi anak.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama > Fiqih (Hukum Islam) |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 31 Oct 2024 16:36 |
Last Modified: | 31 Oct 2024 16:36 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/22381 |
Actions (login required)
View Item |