UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPAS BAB 2 MATERI PERUBAHAN WUJUD ZAT DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DENGAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION DI MIN 2 SEMARANG TAHUN 2024/2025

, Nur Aini Amalia Sita (2024) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPAS BAB 2 MATERI PERUBAHAN WUJUD ZAT DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DENGAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION DI MIN 2 SEMARANG TAHUN 2024/2025. Other thesis, IAIN SALATIGA.

	Text SKRIPSI NUR AINI AMALIA SITA.pdf Download (6MB)
	Text SKRIPSI NUR AINI AMALIA SITA.pdf Download (6MB)
	Text SKRIPSI NUR AINI AMALIA SITA.pdf Download (6MB)
	Text SKRIPSI NUR AINI AMALIA SITA.pdf Download (6MB)

Abstract

Sita, Nuraini. Amalia. 2024. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPAS Bab 2 Materi Perubahan Wujud Zat Dalam Kehidupan Sehari-hari Dengan Model Auditory Intellectually Repetition Di MIN 2 Semarang Tahun 2024/2025. Skripsi, Jurusan Guru Kelas Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Universitas Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Khulatul Lutfiah, M.Pd.I Kata kunci : Hasil Belajar, Model Auditory Intellectually Repetition, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial. Jenis penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK) dengan siklus penelitian yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi. PTK ini dilakukan dengan dua siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 07 September 2024 dan siklus ii dilaksanakan pada tanggal 10 September 2024. Pada siswa kelas IV A MI Negeri 2 Semarang. Tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPAS melalui model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition pada siswa kelas IV A MI Negeri 2 Semarang Tahun Ajaran 2024/2025. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model Auditory Intellectually Repetition dapat meningkatkan hasil belajar IPAS pada siswa kelas IV A MI Negeri 2 Semarang. Peningkatan ditandai dengan hasil nilai tuntas atau indikator keberhasilan individu mencapai KKTP ≥70. Pada Pada pra siklus terdapat 8 siswa yang tuntas dengan presentase 31% sedangkan siswa yang belum tuntas terdapat 18 siswa dengan presentase 69%. Kemudian pada siklus I siswa yang tuntas menjadi 13 siswa dengan presentase 52% dan yang belum tuntas ada 12 siswa dengan presentase 48%. Sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 19 siswa yang tuntas dengan presentase 86% dan siswa belum tuntas hanya 3 siswa dengan presentase 14%. Jadi, hasil ketuntasan belajar siklus I sebesar 52% belum memenuhi kriteria indikator ketuntasan klasikal sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus II. Adapun hasil dari siklus II sebesar 86% sudah memenuhi indikator kriteria ketuntasan klasikal yaitu ≥85% sehingga penelitian dihentikan dan dinyatakan berhasil.

Actions (login required)

View Item