PEMBAGIAN WARIS SUKU SAMIN DI DESA KLOPODUWUR KECAMATAN BANJAREJO KABUPATEN BLORA PERSPEKTIF TEORI KONSTRUKSI SOSIAL

Zubaidi, Latifatus Zahra Az (2024) PEMBAGIAN WARIS SUKU SAMIN DI DESA KLOPODUWUR KECAMATAN BANJAREJO KABUPATEN BLORA PERSPEKTIF TEORI KONSTRUKSI SOSIAL. Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
SKRIPSI LATIFATUS ZAHRA AZ ZUBAIDI p.pdf

Download (4MB)
[img] Text
SKRIPSI LATIFATUS ZAHRA AZ ZUBAIDI p.pdf

Download (4MB)

Abstract

Latifatus Zahra Az Zubaidi. (2024). “Pembagian Waris Suku Samin Di Desa Klopoduwur Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora Perspektif Teori Konstruksi Sosial”. Kata Kunci: Pembagian waris, Hukum adat, Konstruksi Sosial. Penelitian ini menjelaskan bagaimana praktik pembagian waris anak laki-laki pada masyarakat muslim suku Samin. Hukum waris Islam menjelaskan bahwasannya antara anak laki-laki dan anak perempuan yang mendapatkan bagian lebih banyak yaitu anak laki-laki (2:1). Namun dalam praktik pembagian waris suku Samin berbanding terbalik dengan hukum waris Islam, dimana anak laki-laki mendapatkan harta warisan lebih sedikit dibandingkan dengan anak perempuan. Maka rumusan masalah dari skripsi ini adalah: 1) Bagaimana pembagian waris dalam suku Samin di Desa Klopoduwur Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora? 2) Mengapa dalam pembagian waris di suku Samin, laki-laki mendapatkan harta waris lebih sedikit daripada perempuan? 3) Bagaimana perspektif teori konstruksi sosial terhadap pembagian waris pada laki-laki yang mendapatkan harta warisan lebih sedikit daripada perempuan? Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum non doktrinal atau biasa disebut dengan penelitian hukum sosiologis empiris, dengan sifat penelitian deskriptif analitif menguraikan faktor dan implikasi parktik pembagian waris. Data-data yang ada dianalisis kemudian menemukan sebuah kesimpulan. Lokasi penelitian di Desa Klopoduwur Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Samin yang beragama Islam di Desa Klopoduwur dalam melaksanakan praktik pembagian waris menggunakan hukum adat daripada hukum Islam. Dimana pembagian harta warisannya anak laki-laki mendapatkan harta waris lebih sedikit dibandingkan dengan anak perempuan. Latar Belakang yang mempengaruhi praktik tersebut yaitu bahwasannya masyarakat Samin beranggapan anak perempuan tidak dapat bekerja seperti anak laki-laki. Sedangkan menurut teori konstruksi sosial, praktik pembagian waris anak laki-laki suku Samin di Desa Klopoduwur mengalami tiga tahapan yaitu yang pertama, eksternalisasi. Kepala adat dan masyarakat Samin Desa Klopoduwur serentak menyetujui bahwa anak laki-laki mendapatkan harta waris lebih sedikit dibandingan dengan anak perempuan. Hal tersebut dipengaruhi karena pemahaman masyarakat cenderung memilih hukum adat. Kedua, objektivasi. Masyarakat Samin hanya mengetahui sedikit tentang pembagian waris yang ada dalam hukum Islam, namun mereka tetap memilih menggunakan hukum adata yang sudah ada sejak leluhur mereka. Praktik pembagian waris seperti terebut tidak pernah menimbulkan konflik dan juga dianggap adil oleh ahli waris lainnya. Ketiga, internalisasi. Proses internalisasi pembagian waris anak laki-laki pada suku Samin menghasilkan momen tentang adanya penggolongan sosial berbasis historis, kemudian melahirkan kelompok yang menggunakan dan melestarikan prakit pembagian waris tersebut.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Fiqih (Hukum Islam)
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 12 Nov 2024 21:54
Last Modified: 12 Nov 2024 21:54
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/22873

Actions (login required)

View Item View Item