, Ricky Artha Ferdiansah (2025) PEMENUHAN HAK DAN KEWAJIBAN PASANGAN NIKAH DI BAWAH UMUR PERSPEKTIF YUSUF AL-QARDHAWI (Studi Kasus di Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung). Other thesis, IAIN SALATIGA.
![]() |
Text
ALHAMDULILLAH SIDANG_CLEAR.pdf Download (6MB) |
![]() |
Text
ALHAMDULILLAH SIDANG_CLEAR.pdf Download (6MB) |
Abstract
Dalam Undang-Undang No. 16 Tahun 2019 tentang perubahan atas UndangUndang No. 1 Tahun 1974 telah dijelaskan bahwa batas usia pernikahan yakni 19 tahun bagi laki-laki dan perempuan, namun pada realitanya masih ada remaja yang melangsungkan pernikahan di bawah 19 tahun. Dengan demikian, peneliti merasa bahwa permasalahan pernikahan di bawah umur masih relevan dan krusial untuk diteliti lebih mendalam, sehingga dalam penelitian ini peneliti akan menelaah terkait: (1) bagaimana praktik pemenuhan hak dan kewajiban pasangan suami istri yang keduanya sama-sama menikah di bawah umur, (2) bagaimana tinjuan perspektif Yusuf al-Qardhawi mengenai pemenuhan hak dan kewajiban pasangan yang keduanya sama-sama menikah di bawah umur. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif analitis yaitu penelitian dengan mengumpulkan data mengenai pemenuhan hak dan kewajiban pasangan suami istri yang keduanya sama-sama menikah di bawah umur dengan ditinjau dari perspektif Yusuf alQardhawi. Penelitian ini hanya menggunakan sumber data primer yang berupa data hasil dari wawancara dan dokumentasi pasangan suami istri yang keduanya sama-sama menikah di bawah umur yang tinggal di Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. Analisis penelitian ini menggunakan teknik analisa data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasangan suami istri yang keduanya samasama menikah di bawah umur yang tinggal di Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung dapat memenuhi hak dan kewajibannya dengan cara memberi mahar, nafkah, dan perlakuan baik dari suami kepada istri. Disamping itu, hal yang sudah dilakukan dari istri kepada suami yakni menghormati suami, mentaati suami, menjaga rahasia dan harta suami, dan tidak memperkenankan orang lain masuk rumahnya tanpa seizin suami meskipun itu kerabat dekat, sedangkan untuk mengatur uang keluarga dan untuk menyampaikan izin berbelanja kepada suami belum semua pihak istri bisa melaksanakannya. Kemudian berdasarkan peristiwa yang terjadi, pasangan suami istri yang keduanya sama-sama menikah di bawah umur tidak semuanya bisa memenuhi hak dan kewajibannya sesuai dengan perspektif Yusuf al-Qardhawi, dikarenakan dalam hal mengatur uang keluarga masih ada yang dari pihak suami padahal sesuai dengan perspektif Yusuf al-Qardhawi hal itu merupakan kewajiban pihak istri, dan dalam membelanjakan kebutuhan rumah tangga masih ada istri yang tidak menyampaikan izin kepada suami karena suami tidak tinggal di rumah sehingga dirasa tidak perlu menyampaikan izin untuk berbelanja kepada suami.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama > Fiqih (Hukum Islam) |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 19 Feb 2025 22:24 |
Last Modified: | 19 Feb 2025 22:24 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/23021 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |