TRADISI "PANAIK" DALAM PERNIKAHAN ORANG BUGIS DENGAN ORANG NON BUGIS PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi pada komunitas Bugis di desa kuala lemang,Kecamatan Keritang ,Kabupaten Indragiri Hilir )

JAZIRAH, NURLIA (2025) TRADISI "PANAIK" DALAM PERNIKAHAN ORANG BUGIS DENGAN ORANG NON BUGIS PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi pada komunitas Bugis di desa kuala lemang,Kecamatan Keritang ,Kabupaten Indragiri Hilir ). Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
SKRIPSI SETELAH SIDANG 1245.pdf

Download (2MB)
[img] Text
SKRIPSI SETELAH SIDANG 1245.pdf

Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK Jazirah, Nurlia. 2024. Tradisi “panaik” Dalam Pernikahan orang Bugis dengan Orang Non Bugis Perspektif Hukum Islam (Studi pada Komunitas Bugis di Desa Kuala Lemang, Kecamatan Keritang, Kabupaten Indragiri Hilir). Skripsi. Fakultas Syari’ah. Program Studi Hukum Keluarga islam. Universiatas Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Siti Zumrotun, M.Ag. Kata Kunci: Tradisi Panaik Pernikahan Orang Bugis dengan Orang Non Bugis, Hukum Islam Tradisi Panaik adalah istilah uang panaik yang diberikan dalam tradisi pemberian sejumlah uang dari pihak calon pengantin pria kepada calon mempelai wanita, dimana telah disepakati antara keluarga laki-laki dengan keluarga perempuan untuk dijadikan sebagai biaya pesta perkawinan calon istri atau biaya walimah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : a) Bagaimana praktek tradisi panaik dalam pernikahan orang Bugis dengan orang Non-Bugis di Desa Kuala Lemang Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri Hilir?, b) Bagaimana praktek tradisi panaik dalam pernikahan orang Bugis dengan orang Non-Bugis perspektif Hukum Islamdi Desa Kuala Lemang Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri Hilir? Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang menggunakan pendekatan non-doktrinal yaitu yuridis empiris. Yaitu penelitian yang bertitik tolak dari data primer yang diperoleh langsung dari masyarakat sebagai sumber pertama. Penelitian ini menggunakan sumber data, yaitu data primer yang berupa data hasil dari wawancara pada obyek yang diteliti berkaitan dengan penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi panaik yang biasa terjadi adalah dalam pernikahan sesama orang bugis, namun di Desa ini tradisi panaik tersebut tetap berlaku meskipun salah satu calon berasal dari suku lain. Beberapa lelaki memilih menikah dengan wanita selain suku bugis dengan alasan “murah” dan tidak dipersulit baik itu terkait materi maupun asal muasal keturunan. Berbeda halnya dengan wanita yang justru memiliki sedikit kendala dengan keluarga besar terkait keputusan memilih suami yang tidak berasal dari suku Bugis. Terdapat beberapa alasan pasangan mengikuti tradisi panaik yaitu : a) tingginya pendidikan pihak perempuan dan keluarga perempuan bersuku bugis; b) tuntutan orang tua; c) tuntutan pihak keluarga perempuan/perwakilan yang dituakan pihak perempuan. Sedangkan yang tidak mengikuti tradisi panaik beralasan yaitu: a) faktor ekonomi; b) budaya pasangan. Tradisi Panaik termasuk Urf Shahih karena perbuatan yang bertujuan untuk saling membantu dan tolong menolong antara satu dengan yang lainnya. Dikatakan Urf Fasid karena menimbulkan sisi negatif, seperti mundurnya pihak laki laki dikarenakan tingginya Uang Panaik, terjadinya kawin lari, hamil diluar nikah, pernikahan dibatalkan karena permintaan pihak perempuan tidak terpenuhi. i

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Fiqih (Hukum Islam)
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 25 Feb 2025 16:52
Last Modified: 25 Feb 2025 16:52
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/23078

Actions (login required)

View Item View Item