Azizah, Atsna (2025) PANDANGAN KYAI KAMPUNG TERHADAP POLIGAMI SAUDARA SEAYAH PERSPEKTIF FENOMENOLOGI SOSIAL (STUDI KASUS DI DESA SORONALAN KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG). Other thesis, IAIN SALATIGA.
![]() |
Text
Atsna Azizah 33010190194 (1).pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Atsna Azizah 33010190194 (1).pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Atsna Azizah 33010190194 (1).pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Atsna Azizah 33010190194 (1).pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Atsna Azizah 33010190194 (1).pdf Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini menganalisis pandangan kyai kampung di Desa Soronalan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, terhadap praktik poligami saudara seayah yang telah berlangsung dan menghasilkan keturunan, dengan perspektif hukum Islam. Fenomena ini dinilai penting karena menunjukkan kesenjangan antara hukum Islam dan praktik sosial di masyarakat. Penelitian ini menelusuri faktor-faktor yang melatarbelakangi praktik tersebut dan mengungkap pandangan kyai kampung terkait legalitas dan dampaknya. Menggunakan metode kualitatif, penelitian ini mengumpulkan data melalui wawancara mendalam dengan informan kunci, dokumentasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun poligami saudara seayah dilarang dalam hukum Islam dan seharusnya dibatalkan, praktik ini tetap terjadi karena kurangnya pemahaman masyarakat, termasuk kyai kampung, terhadap hukum Islam dan regulasi terkait. Penelitian ini mengungkap keterbatasan kyai kampung dalam menjalankan fungsi edukasi dan penegakan hukum dalam konteks praktik poligami ini. Untuk hal itu penulis menghasilkan rumusan masalah sebagai berikut: 1) Apakah faktor yang melatarbelakangi terjadinya pernikahan poligami saudara seayah di Desa Soronalan Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang., 2) Bagaimana pandangan kyai kampung terhadap pernikahan poligami saudara seayah perspektif fenomenologi sosial yang terjadi di Desa Soronalan Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang. Kesimpulan penelitian menunjukkan adanya kontradiksi antara hukum Islam yang melarang poligami saudara seayah dan praktiknya di lapangan. Ketidakpahaman masyarakat, termasuk kyai kampung, terhadap hukum Islam dan regulasi terkait, menyebabkan praktik tersebut tetap berlangsung. Hal ini menunjukan kelemahan dalam edukasi hukum dan penegakan hukum agama di tingkat masyarakat, serta keterbatasan peran kyai kampung sebagai agen perubahan sosial dan penegak norma keagamaan.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama > Fiqih (Hukum Islam) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 26 Feb 2025 20:08 |
Last Modified: | 26 Feb 2025 20:08 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/23116 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |