MUAMMAR, APTIAN SURYA (2025) PERKAWINAN ENDOGAMI PADA JAMAAH SALAFI KAB. SEMARANG DALAM PERSPEKTIF SADDUDZ DZARIAH DAN TEORI TINDAKAN SOSIAL MAX WEBER. Other thesis, IAIN SALATIGA.
![]() |
Text
Tesis_Aptian_Surya_M[1].pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Tesis_Aptian_Surya_M[1].pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Tesis_Aptian_Surya_M[1].pdf Download (1MB) |
Abstract
This study explores the practice of endogamous marriage within the Salafi community in Semarang Regency, particularly those arranged through matchmaking. This phenomenon arises as a response to the increasingly permissive lifestyle in modern society, which often neglects Islamic principles in choosing a life partner. The Salafi community, grounded in strong religious values, practices marriage without dating, maintaining the processes of ta’aruf (getting to know) and khitbah (engagement) within Islamic boundaries. This research employs a normative-empirical approach with qualitative field methods. Data were collected through observations and interview conducted via Google Form with 20 respondents involved in endogamous marriage within the community. Findings show that matchmaking is typically facilitated by religious scholars, parents, or close relatives, with emphasis on shared religious understanding (manhaj), compatibility (kafaah), and spiritual readiness. The analysis combines two frameworks: Islamic legal theory—focusing on khitbah, kafaah, and sadd al-dharā’iʿ (blocking the means to harm)—and Max Weber’s social action theory, which reveals that such practices are not merely traditional but are driven by value-oriented rationality and religious conviction. This model of marriage provides household stability and harmony, built upon piety, trust in intermediaries, and sincere intention for worship. The study highlights how endogamous matchmaking in the Salafi community serves as a form of social adaptation that preserves religious integrity amidst modern challenges. Keywords: endogamous marriage, Salafi community, Islamic law, social action theory, matchmaking, sadd al-dharā’iʿ, kafaah Penelitian ini membahas praktik perkawinan endogami di kalangan Jamaah Salafi di Kabupaten Semarang, khususnya yang dilakukan melalui mekanisme perjodohan. Fenomena ini muncul sebagai respons terhadap gaya hidup permisif dalam masyarakat modern, yang kerap mengabaikan prinsip-prinsip syariat dalam memilih pasangan. Komunitas Salafi, dengan landasan nilai agama yang kuat, mempraktikkan pernikahan tanpa pacaran, serta menjaga proses ta’aruf dan khitbah agar tetap berada dalam koridor syar’i. Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif-empiris dengan metode kualitatif lapangan. Data diperoleh melalui observasi dan wawancara melalui Google Form terhadap 20 responden yang merupakan pelaku perkawinan endogami di lingkungan tersebut. Temuan menunjukkan bahwa praktik perjodohan dilakukan oleh tokoh agama, orang tua, atau kerabat, dengan penekanan pada kesesuaian manhaj, kafaah, dan kesiapan ruhiyah pasangan. Analisis dilakukan dengan dua pendekatan: hukum Islam, terutama pada aspek khitbah, kafaah, dan saddudz dzarī‘ah, serta teori tindakan sosial Max Weber, yang mengungkap bahwa tindakan perjodohan ini tidak semata tradisional, melainkan didorong oleh rasionalitas nilai (value rationality) dan keyakinan agama. Praktik ini terbukti memberikan stabilitas dan keharmonisan rumah tangga karena dijalankan dengan dasar ketaatan, kepercayaan terhadap perantara, dan niat ibadah. Penelitian ini menegaskan bahwa model perjodohan endogami dalam komunitas Salafi merupakan bentuk adaptasi sosial yang mempertahankan nilai keagamaan di tengah arus modernitas. Kata Kunci: perkawinan endogami, jamaah Salafi, hukum Islam, teori tindakan sosial, perjodohan, saddudz dzarī‘ah, kafaah
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama > Fiqih (Hukum Islam) |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 26 Jun 2025 16:18 |
Last Modified: | 26 Jun 2025 16:18 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/24392 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |