KESEJAHTERAAN KELUARGA PASANGAN USIA DINI DI DESA BANARAN GEMAWANG TEMANGGUNG

, TESA PERMADANI (2025) KESEJAHTERAAN KELUARGA PASANGAN USIA DINI DI DESA BANARAN GEMAWANG TEMANGGUNG. Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
SKRIPSI TESA PERMADANI .pdf

Download (746kB)

Abstract

Permadani, Tesa. 2025. Kesejahteraan Keluarga Pasangan Usia Dini di Desa Banaran Gemawang Temanggung Perspektif BKKBN dan Maqashid Syari’ah. Skripsi, Fakultas Syariah Hukum Keluarga Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga. Pembimbing: Prof. Dr. Ilyya Muhsin, M.Si. Kata kunci: Kesejahteraan Keluarga, Pasangan Usia Dini Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 7 menetapkan batas usia minimal perkawinan, yaitu 19 tahun bagi pria dan wanita. Namun, pernikahan dini masih marak terjadi di Desa Banaran, Temanggung, meskipun batas usia minimal tersebut sudah diatur secara jelas. Praktik ini banyak ditemukan pada lulusan SD dan SMP yang umumnya belum matang secara mental maupun finansial. Kesejahteraan keluarga mencakup kondisi kehidupan yang layak secara ekonomi, sosial, dan psikologis, serta terpenuhinya kebutuhan dasar, rasa aman, keharmonisan, dan keseimbangan spiritual. Pasangan usia dini menghadapi tantangan signifikan dalam mencapai kesejahteraan tersebut akibat keterbatasan sumber daya, kurangnya pengalaman, serta tekanan sosial dan ekonomi yang kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesejahteraan keluarga pasangan usia dini di Desa Banaran, Kecamatan Gemawang, Temanggung, dengan pendekatan perspektif Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) serta maqashid syari’ah. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan dengan pendekatan yuridis sosiologis. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi dan wawancara. Subjek penelitiannya terdiri dari tiga pasang keluarga pasangan usia dini. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer, yaitu dengan wawancara dan observasi secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ketiga pasangan usia dini telah mampu memenuhi kebutuhan dasar, psikologis, dan pengembangan keluarga, namun belum semua mencapai kebutuhan aktualisasi diri menurut BKKBN. Pasangan IN dan LA berada pada tahap KS II, pasangan S dan M pada tahap KS III, dan pasangan NS dan TW pada tahap KS III+. (2) Dari aspek Maqashid Syariah, pasangan S dan M memenuhi kelima aspek utama, pasangan IN dan LA belum memenuhi aspek menjaga agama (Hifz al-Din) dan harta (Hifz al-Mal), sedangkan pasangan NS dan TW belum memenuhi aspek menjaga agama.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Fiqih (Hukum Islam)
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 26 Jun 2025 20:51
Last Modified: 26 Jun 2025 20:51
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/24424

Actions (login required)

View Item View Item