FENOMENA MARRIAGE IS SCARY BERDASARKAN KITAB UQUDUL LUJAIN

, Faidatul Nur Khasanah (2025) FENOMENA MARRIAGE IS SCARY BERDASARKAN KITAB UQUDUL LUJAIN. Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
Skripsi FAIDATUL NUR KHASANAH part 2.pdf

Download (1MB)

Abstract

Fenomena Marriage is Scary merupakan gejala sosial yang semakin marak di kalangan generasi muda, khususnya di era digital saat ini. Istilah ini merujuk pada ketakutan, kecemasan, atau keraguan sebagian individu muda untuk melangsungkan pernikahan. Ketakutan tersebut tidak muncul dalam ruang hampa, melainkan merupakan akumulasi dari berbagai faktor seperti trauma masa kecil akibat konflik rumah tangga orang tua, tekanan ekonomi yang tinggi, beban ekspektasi sosial, serta arus narasi negatif tentang pernikahan yang tersebar luas melalui media sosial seperti TikTok dan X. Narasi-narasi tersebut secara tidak langsung membentuk opini publik dan memengaruhi pola pikir generasi muda terhadap institusi pernikahan, hingga menggeser makna pernikahan dari yang semula sakral dan religius menjadi sesuatu yang menakutkan dan membebani. . Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka (library research). Data dikumpulkan dari berbagai literatur keislaman, kitab klasik, artikel ilmiah, serta analisis terhadap konten￾konten media sosial yang mencerminkan keresahan generasi muda Muslim. Selain itu, dilakukan juga pengamatan terhadap fenomena sosial secara deskriptif-analitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor utama yang melatarbelakangi munculnya fenomena Marriage is Scary di kalangan generasi muda, serta menggali dan menganalisis solusi yang ditawarkan dalam kitab Uqudul Lujain karya Syaikh Nawawi al-Bantani sebagai rujukan keislaman yang sarat dengan nilai-nilai harmonisasi rumah tangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab dominan dari fenomena Marriage is Scary adalah trauma masa kecil akibat KDRT, ketakutan menjadi korban relasi tidak seimbang, kekhawatiran terhadap campur tangan keluarga dalam rumah tangga, dan ketidaksiapan emosional. Teori gemophobia menjadi pisau analisis untuk memahami bagaimana ketakutan-ketakutan tersebut terbentuk. Dalam hal ini, kitab Uqudul Lujain memberikan solusi yang bersifat normatif sekaligus praktis, seperti pentingnya membangun rumah tangga atas dasar ilmu, akhlak, musyawarah, saling menghormati, serta menekankan tanggung jawab suami dan hak istri secara seimbang.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Fiqih (Hukum Islam)
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 01 Jul 2025 16:03
Last Modified: 01 Jul 2025 16:03
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/24600

Actions (login required)

View Item View Item