BADRIYAH, AINIYATUL (2025) GAYA HIDUP HUSTLE CULTURE PERSPEKTIF AL-QUR’AN (Aplikasi Teori Fungsi Interpretasi Hermeneutika Jorge J.E Gracia). Other thesis, IAIN SALATIGA.
![]() |
Text
SKRIPSI AINIYATUL BADRIYAH.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
SKRIPSI AINIYATUL BADRIYAH.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
SKRIPSI AINIYATUL BADRIYAH.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
SKRIPSI AINIYATUL BADRIYAH.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
SKRIPSI AINIYATUL BADRIYAH.pdf Download (1MB) |
Abstract
Perkembangan zaman yang semakin pesat dan kompetitif seringkali mendorong individu untuk hanyut dalam gaya hidup hustle culture, dimana seseorang bekerja terlalu keras sehingga cenderung mengabaikan keseimbangan hidup. Hal tersebut dapat berpotensi mengakibatkan permasalahan psikologis, kesehatan, hingga krisis eksistensial. Sehingga dalam penelitian ini bertujuan untuk memaparkan pandangan al-Qur’an melalui ayat-ayat tentang bekerja, apakah sejalan dengan hustle culture atau justru al-Qur’an memberikan perspektif lain, dengan menggunakan teori fungsi interpretasi hermeneutika Jorge J.E Gracia. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan kualitatif deskripstif yang menitik beratkan pada library research. Melalui gambaran ayat-ayat al-Qur’an tentang bekerja, pandangan al-Qur’an tidak sepenuhnya sejalan dengan gaya hidup hustle culture. Meskipun al-Qur’an mendorong umatnya untuk memiliki etos kerja yang tinggi namun al-Qur’an juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dimensi spriritual dan material. Pada aplikasi teori fungsi interpretasi hermeneutika Jorge J.E Gracia terhadap Q.S. Al- Jumu’ah [62]: 10 dan Q.S. At- Taubah [9]: 105 ditemukan, pertama, historical function Q.S. Al-Jumu’ah [62]:10 memerintahkan bertebaran di bumi untuk mencari karunia Allah disertai mengingat Allah setelah adanya larangan jual beli saat salat Jum’at dan Q.S. At-Taubah [9]: 105 turun sebagai perintah bekerja sungguh-sungguh dan tanggungjawab setelah peristiwa seorang muslim yang tidak ikut berperang. Kedua, meaning function yang dikembangkan dari Q.S. Al-Jumu’ah [62]:10 dimaknai sebagai bekerja dengan penuh kesadaran, tidak terburu-buru, dan selalu terhubung dengan nilai ilahi. Sementara Q.S. At-Taubah [9]:105 menekankan kesungguhan dan tanggung jawab bekerja, baik dalam aspek pribadi, sosial, dan spiritual. Ketiga, implicative function, Q.S. Al-Jumu’ah [62]:10 yaitu tentang manajemen kewirausahaan, sementara Q.S. At- Taubah [9]: 105 fungsi implikasinya yaitu meliputi komitmen kerja optimal melalui manajemen diri dan dimensi tanggungjawab dalam bekerja. Berdasarkan analisis Q.S. Al-Jumu’ah [62]: 10 dan Q.S. At-Taubah [9]: 105 menggunakan teori Gracia, al-Qur’an memberikan perspektif tentang bekerja dengan penuh kesadaran, tidak tergesa-gesa, tidak dikuasai ambisi duniawi, serta senantiasa terhubung dengan nilai-nilai ilahiyah, disertai kesungguhan dan tanggung jawab. Nilai-nilai ini menunjukkan bahwa pola kerja yang ditawarkan al-Qur’an tidak sejalan dengan hustle culture yang cenderung berlebihan dan mengabaikan keseimbangan hidup. Kata Kunci: hustle culture, bekerja, teori fungsi interpretasi, hermeneutika
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama > Alqur'an |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 03 Jul 2025 04:11 |
Last Modified: | 03 Jul 2025 04:11 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/24660 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |