SIMA MAESA DAN RAMPOGAN MACAN: POLITISASI TRADISI OLEH KEKUASAAN MATARAM ISLAM DAN KOLONIAL ABAD XVII-XX

Saputra, Dwi (2025) SIMA MAESA DAN RAMPOGAN MACAN: POLITISASI TRADISI OLEH KEKUASAAN MATARAM ISLAM DAN KOLONIAL ABAD XVII-XX. Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
Skripsi Dwi Saputra 53010210088 repository Bab 1 dan 5.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Skripsi Dwi Saputra 53010210088 repository Bab 1 dan 5.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Skripsi Dwi Saputra 53010210088 repository Bab 1 dan 5.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Skripsi Dwi Saputra 53010210088 repository Bab 1 dan 5.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini mengangkat dua tradisi adu hewan di lingkungan Kesultanan Mataram Islam dan Kesultanan Yogyakarta, yaitu tradisi sima maesa (adu kerbau dengan harimau) dan rampogan macan (eksekusi harimau oleh prajurit atau masyarakat)yang berkembang pada abad ke-17. Tradisi ini awalnya muncul sebagai hiburan. Namun dalam perkembanganya, kedua tradisi ini mengalami tranformasi makna, menjadi alat representasi simbolik kekuasaan raja. Penelitian ini memiliki tiga fokus permasalahan, pertama mengenai makna sima maesa dan rampogan macan bagi kekuasaan keraton dan kolonial, kedua bagaimana makna dapat dikontruksikan secara historis oleh kedua pihak, dan ketiga bagaimana tanggapan kolonial terhadap dampak ekologis melalui upaya konservasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah kritis dengan beberapa tahapan seperti heuristik, verifikasi, interpretasi ,dan historiografi. Data dapat diperoleh dari berbagai sumber primer seperti koran yang terbit pada abad ke-19 dan dokumen kolonial, serta sumber sekunder dari buku, jurnal, dan literatur sejarah Hasil penelitian menunjukkan bahwa sima maesa dan rampogan macan pada awalnya adalah tradisi untuk hiburan semata. Namun seiring perjalanan zaman, terutama pada masa Sultan Hamengkubuwono II, pertunjukan ini mengalami perubahan dimana sima maesa tidak hanya sebagai tontonan elitis, melainkan untuk media simbolik menyampaikan pesan anti-Eropa pada masa Hamengkubuwono II, namun juga berkontribusi dalam eksploitasi ekologis. Pada akhir abad ke-19, tekanan konservasi internasional mendorong pelarangan praktik tersebut.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Sejarah Islam
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 06 Oct 2025 12:55
Last Modified: 06 Oct 2025 12:55
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/25028

Actions (login required)

View Item View Item