Penggunaan Ayat Al-Qur’an Pada Pagelaran Wayang Santri (Studi Living Qur’an)

FARAHIYAH, HANIFA (2025) Penggunaan Ayat Al-Qur’an Pada Pagelaran Wayang Santri (Studi Living Qur’an). Other thesis, IAIN SALATIGA.

	Text Hanifa Farahiyah_53020210119_Penggunaan Ayat Al Quran Pada Pagelaran Wayang Santri.pdf Download (1MB)
	Text Hanifa Farahiyah_53020210119_Penggunaan Ayat Al Quran Pada Pagelaran Wayang Santri.pdf Download (1MB)
	Text Hanifa Farahiyah_53020210119_Penggunaan Ayat Al Quran Pada Pagelaran Wayang Santri.pdf Download (1MB)

Abstract

Skripsi ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam penggunaan ayat Al-Qur’an dalam pagelaran Wayang Santri oleh Ki Haryo Susilo di Tegal sebagai media dakwah berbasis budaya lokal. Latar belakang penelitian ini didasari oleh pentingnya inovasi dalam penyebaran nilai-nilai Islam agar lebih mudah diterima oleh berbagai lapisan masyarakat, Dalam menganalisis fenomena ini, digunakan teori resepsi yang merupakan bagian dari studi living Qur’an, di mana fokus utamanya adalah pada respon, penerimaan, dan interaksi masyarakat terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang dihadirkan Melalui metode kualitatif dengan teknik observasi, wawancara mendalam, penelitian ini menelusuri sejarah islamisasi wayang, bentuk penyampaian ayat Al-Qur’an, serta pemaknaan ayat yang dibawakan dalam setiap pertunjukan. Dengan menggunakan pendekatan living Qur’an dan teori resepsi Hasil penelitian menunjukkan bahwa Wayang Santri tidak hanya mampu mengintegrasikan nilai-nilai keislaman ke dalam cerita dan karakter, tetapi juga berhasil menyampaikan pesan dakwah secara kreatif, menarik, dan relevan dengan kehidupan masyarakat setempat. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pendekatan living Qur’an dan teori resepsi dapat membantu memahami bagaimana masyarakat berinteraksi dengan ayat-ayat AlQur’an dalam konteks budaya lokal. Dengan demikian, pagelaran wayang santri tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana pendidikan dan syiar agama yang efektif. Melalui pendekatan living Qur’an dan teori resepsi, penonton tidak hanya menjadi pendengar pasif, tetapi juga aktif dalam memahami dan menginternalisasi pesan ayat yang disampaikan. Hal ini memperkuat fungsi wayang santri sebagai media internalisasi nilai-nilai Qur’ani yang hidup di tengah masyarakat. Kata kunci: Wayang Santri, dakwah, ayat Al-Qur’an, Ki Haryo Susilo.

Actions (login required)

View Item