Novita, Ayu Diah (2025) DISPENSASI PERNIKHAN DI BAWAH UMUR DALAM PRESPEKTIF HUKUM PERKAWINAN DI INDONESIA ( studi kasus dasar permohonan dan pertimbangan hakim dalam empat putusan dispensasi di Pengadilan Agama Salatiga). Other thesis, IAIN SALATIGA.
|
Text
Skripsi Ayu Diah Novita.pdf Download (923kB) |
|
|
Text
Skripsi Ayu Diah Novita.pdf Download (923kB) |
|
|
Text
Skripsi Ayu Diah Novita.pdf Download (923kB) |
|
|
Text
Skripsi Ayu Diah Novita.pdf Download (923kB) |
Abstract
Novita, Diah Ayu (2025) “ Dispensasi Pernikahan Di Bawah Umur Perspektif Hukum Perkawinan Di Indonesia ( Studi Kasus Dasar Permohonan Dan Pertimbangan Hakim Dalam Empat Putusan Dispensasi Di Pengadilan Agama Salatiga). Skripsi. Fakultas Syari’ah. Jurusan Hukum Keluarga Islam.Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga. Pembimbing: Sukron Ma’mun, S.H.I.,M.Si,Ph.D Kata Kunci: Dispensasi Pernikahan, Perimbangan Hakim, Dasar Permohonan Fenomena pernikahan di bawah umur masih sering terjadi di Indonesia meskipun Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 telah menetapkan batas usia minimal menikah 19 tahun bagi laki-laki dan perempuan. Kondisi ini menimbulkan persoalan hukum dan sosial, khususnya ketika permohonan dispensasi nikah diajukan ke Pengadilan Agama. Penelitian ini berangkat dari rumusan masalah mengenai apa dasar permohonan dalam empat putusan dispensasi nikah di Pengadilan Agama Salatiga dan bagaimana pertimbangan hakim dalam mengabulkan permohonan tersebut. Melalui kajian ini, penulis berupaya memahami sejauh mana praktik pemberian dispensasi sejalan dengan hukum perkawinan di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif dengan sifat deskriptif analitis. Data primer diperoleh melalui studi dokumen berupa empat putusan Pengadilan Agama Salatiga, yaitu Putusan Nomor 209/Pdt.P/2020/PA.Sal,221/Pdt.P/2020/PA.Sal,1/Pdt.P/2021/PA.Sal,dan41/Pdt.P/2 021/PA.Sal. Data sekunder diperoleh dari literatur, peraturan perundang-undangan, dan hasil wawancara dengan hakim. Analisis dilakukan dengan menelaah dasar hukum pengajuan dispensasi, faktor sosial yang melatarbelakangi permohonan, serta pertimbangan yuridis dan sosiologis hakim dalam menjatuhkan putusan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hakim Pengadilan Agama Salatiga cenderung mengabulkan permohonan dispensasi dengan pertimbangan adanya alasan mendesak, seperti kehamilan pranikah, hubungan yang sudah terlalu erat, atau kekhawatiran terjadinya perbuatan yang dilarang agama. Pertimbangan hakim didasarkan pada prinsip menolak kemafsadatan lebih diutamakan daripada menarik kemaslahatan serta mempertimbangkan kesiapan fisik, mental, dan dukungan keluarga calon mempelai. Meskipun demikian, praktik ini menunjukkan masih adanya ketegangan antara norma hukum positif dan realitas sosial di masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan agar pemerintah, aparat peradilan, dan masyarakat lebih memperkuat edukasi hukum serta mempertegas kriteria pemberian dispensasi guna menekan angka pernikahan dini di Indonesia.
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | Agama > Fiqih (Hukum Islam) |
| Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
| Date Deposited: | 07 Oct 2025 16:59 |
| Last Modified: | 07 Oct 2025 16:59 |
| URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/25103 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
