Fenomena Pasangan Childfree (Tidak Memiliki Anak) Di Kota Semarang Perspektif Maqashid Syari'ah

Luthfa, Sania Aulia (2025) Fenomena Pasangan Childfree (Tidak Memiliki Anak) Di Kota Semarang Perspektif Maqashid Syari'ah. Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
Sania Aulia Luthfa-33010210130-Fenomena Pasangan Childfree (Tidak Memiliki Anak) Di Kota Semarang Perspektif Maqashid Syari'ah.pdf

Download (2MB)

Abstract

Luthfa, Sania Aulia. 2025. Fenomena Pasangan Childfree Di Kota Semarang Perspektif Maqashid Syari’ah. Skripsi. Fakultas Syari’ah. Program Studi Hukum Keluarga Islam. Universitas Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Sukron Ma‘mun, S.H., M.Si., Ph.D Kata Kunci : Pasangan, Childfree, Maqashid Syari’ah, Fenomenologi Fenomena pasangan childfree di Kota Semarang merupakan hal yang sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian masyarakatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fenomena pasangan childfree di Kota Semarang melalui perspektif maqashid syari'ah. Tujuannya adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang melatarbelakangi keputusan pasangan memilih childfree dan menilai kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip Islam. Penelitian ini juga dilihat dari teori fenomenologi Alferd Schutz yang dapat dipahami melalui analisis makna subjektif, pengalaman hidup, dan konstruksi sosial yang membentuk keputusan individu untuk tidak memiliki anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik observasi lapangan dan wawancara mendalam terhadap lima informan pasangan childfree di Kota Semarang, yang bertujuan untuk memberikan deskripsi yang menyeluruh dan mendalam mengenai fenomena yang terjadi di Masyarakat dengan pendekatan yuridis-sosiologis, yaitu suatu pendekatan dengan berdasarkan norma-norma atau peraturan yang mengikat. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi dan wawancara Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan childfree dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kesehatan, ekonomi, trauma masa lalu, dan kesibukan karir. Analisis berdasarkan maqashid syari'ah (menjaga agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta) mengungkap bahwa sebagian alasan childfree dapat dibenarkan secara syar'i, seperti alasan kesehatan yang membahayakan jiwa, sementara alasan ekonomi atau ketidaksiapan mental dinilai kurang kuat. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami dinamika sosial dan hukum Islam terkait fenomena childfree, serta menawarkan rekomendasi untuk edukasi masyarakat tentang keseimbangan antara hak individu dan tanggung jawab sosial dalam pernikahan Penelitian ini menekankan bahwa dalam keadaan yang darurat dan tidak bisa untuk dipaksakan, hukum memberikan keringanan akan hal itu. Karena tujuannya adalah kemaslahatan bagi setiap orang dengan begitu hukum bisa berjalan sesuai denga apa yang sudah ditetapkan.

Item Type: Thesis (Other)
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 13 Oct 2025 20:56
Last Modified: 13 Oct 2025 20:56
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/25374

Actions (login required)

View Item View Item