Prakasa, Akbar Fitri (2025) Perkembangan Grup Musik Syifa Nada: Dari Al-banjari hingga Gambus di Salatiga Tahun 2013-2022. Other thesis, IAIN SALATIGA.
| ![[img]](http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/style/images/fileicons/text.png) | Text Akbar Fitri Prakasa_53010210090_Repository.pdf Download (617kB) | 
Abstract
Penelitian ini berjudul Perkembangan Grup Musik Syifa Nada: Dari Albanjari hingga Gambus di Salatiga Tahun 2013-2022. Tulisan ini berfokus pada perubahan bentuk dan fungsi musik dari tradisional menuju modern. Hal tersebut juga menggambarkan perubahan strategi dakwah dan adaptasi perkembangan sosial serta, selera masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan awal grup musik Syifa Nada al-banjari, mengetahui bagaimana terjadinya perkembangan dari al-banjari ke hadroh, dan mengetahui terjadinya perkembangan hadroh ke gambus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah. Metode tersebut terdiri dari empat tahapan sumber antara lain, heuristik (pengumpulan sumber), kritik sumber (verifikasi), interpretasi (penafsiran data), dan yang terakhir historiografi (penulisan sejarah). Sumber-sumber primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejarah lisan yaitu wawancara dari Kyai Roikhuddin Mahbub (Pengasuh Pondok Pesantren Ittihadul Asna), Mohammad Adib Muwajjihan, Fathul Mujib, Muhammad Fahrodin, (Anggota yang masih aktif bermusik), Hasan Nuriman dan Malik Maulana (Mantan anggota grup musik). Selain itu, ada juga sumber berupa foto-foto grup Syifa Nada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Grup musik Syifa Nada didirikan oleh Kyai Roikhuddin Mahbub di Salatiga pada tahun 2013. Grup tersebut dibentuk atas dasar kecintaan Kyai Roikhuddin terhadap musik. Awal mula grup musik pertama ialah al-banjari. 2) Pada tahun 2016 panggung al-banjari mulai berkurang, dikarenakan pada tahun yang sama Kyai Roikhuddin mendirikan hadroh sebagai lanjutan media dakwah. Para santri lebih memilih hadroh daripada al-banjari. Karena, pukulan lebih variatif dan bernuansa energik. 3) Pada sekitar tahun 2019, Kyai Roikhuddin mendirikan gambus atas dasar permintaan warga sekitar. Para warga menginginkan musik yang lebih modern. Hal ini membuat panggung hadroh mulai surut. Karena, para santri yang semula pemain hadroh berubah menjadi pemain gambus. Kata kunci: Perkembangan, grup musik, al-banjari, hadroh, gambus.
| Item Type: | Thesis (Other) | 
|---|---|
| Subjects: | Agama > Sejarah Islam | 
| Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id | 
| Date Deposited: | 16 Oct 2025 19:38 | 
| Last Modified: | 16 Oct 2025 19:38 | 
| URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/25540 | 
Actions (login required)
|  | View Item | 
 
        