Mutiarani, Adinda Laura (2025) Tradisi Nyadran di Dusun Ngentak Lor Desa Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, 1995-2023. Other thesis, IAIN SALATIGA.
|
Text
Adinda Laura Mutiarani_53010210089_Tradisi Nyadran di Dusun Ngentak Lor Desa Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, 1995-2023.pdf Download (2MB) |
|
|
Text
Adinda Laura Mutiarani_53010210089_Tradisi Nyadran di Dusun Ngentak Lor Desa Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, 1995-2023.pdf Download (2MB) |
Abstract
Skripsi ini hasil dari penelitian sejarah dengan judul “Tradisi Nyadran di Dusun Ngentak Lor Desa Klero Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, 1995-2023” dengan menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari heuristik atau pengumpulan data, verifikasi atau kritik, interpretasi atau analisis sejarah, dan historiografi. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah tradisi nyadran di Dusun Ngentak Lor sebelum tahun 1995, untuk mengetahui pergeseran tradisi nyadran dan penemuan Candi Klero 1995-2007, serta untuk mengetahui eksistensi tradisi nyadran di Dusun Ngentak Lor Desa Klero 2007-2023. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah tradisi dan nyadran. Hasil dari penulisan skripsi ini menyimpulkan bahwa Tradisi Nyadran yang diselenggarakan oleh masyarakat Dusun Ngentak Lor Desa Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tidak diketahui secara pasti kapan awalnya dilaksanakan. Masyarakat memperkirakan tradisi ini sudah ada sejak tahun 1960-an. Masyarakat Dusun Ngentak Lor melaksanakan tradisi Nyadran pada salah satu hari Jumat di bulan Safar, Sya‘ban, dan Zulkaidah dalam kalender Hijriyah bertempat di sebuah tatanan batu yang disebut baturan. Pemugaran Candi Klero pada tahun 1999 mempengaruhi pelaksanaan tradisi nyadran yang saat itu dipimpin oleh seorang Modin. Tempat yang biasanya digunakan untuk kepentingan tradisi telah dipugar menjadi sebuah candi. Peralihan tempat pun dilakukan, dipindahkan ke aula makam. Pada tahun 2013 terjadi pergantian kepemimpinan, modin yang menjabat sebelumnya wafat digantikan dengan Kepala Dusun Ngentak. Dibawah kepemimpinannya nyadran lebih terorganisir dengan adanya pembentukan paguyuban sarasehan sesami warga yang dibentuk tahun 2015 diketuai oleh Kepala Dusun Poncol. Peserta nyadran semakin banyak hingga sembilan RT yang terlibat. Kata Kunci: Tradisi, Nyadran, Candi Klero, Modin
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | Agama > Kebudayaan Islam |
| Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
| Date Deposited: | 22 Oct 2025 04:35 |
| Last Modified: | 22 Oct 2025 04:35 |
| URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/25718 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
