PERAN PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA JEPARA DALAM PENOLAKAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR MURIA DI KABUPATEN JEPARA TAHUN 2006–2011

RAMADAN, MUHAMAD TEGAR (2025) PERAN PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA JEPARA DALAM PENOLAKAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR MURIA DI KABUPATEN JEPARA TAHUN 2006–2011. Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
FULL-COVER-125_compressed (1).pdf

Download (2MB)
[img] Text
FULL-COVER-125_compressed (1).pdf

Download (2MB)
[img] Text
FULL-COVER-125_compressed (1).pdf

Download (2MB)
[img] Text
FULL-COVER-125_compressed (1).pdf

Download (2MB)
[img] Text
Muhamad Tegar Ramadan_53010200132_bab125.pdf

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini mengkaji peran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jepara dalam penolakan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Muria di Kabupaten Jepara tahun 2007–2011. Pada tahun 2006, Badan Tenaga Atom (BATAN) berencana membangun PLTN Muria di Desa Balong, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara. Namun, rencana ini mendapatkan penolakan secara massif dari masyarakat Kabupaten Jepara. Mulai dari tahun 2007 hingga gagalnya rencana tersebut pada tahun 2011, PCNU Jepara aktif terlibat dalam gerakan penolakan. Salah satu bentuk keterlibatannya adalah mengeluarkan fatwa haram atas PLTN Muria pada 1 September 2007. Akan tetapi, belum terdapat penelitian sejarah yang secara khusus mengkaji peran PCNU Jepara dalam gerakan penolakan tersebut. Menggunakan metode penelitian sejarah, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan empat hal pokok. Pertama, latar belakang munculnya rencana pembangunan PLTN Muria. Kedua, respons masyarakat Kabupaten Jepara terhadap rencana pembangunan PLTN Muria. Ketiga, peran PCNU Jepara dalam penolakan pembangunan PLTN Muria. Adapun metode penelitian sejarah terdiri dari empat tahap: heuristik (pengumpulan sumber), verifikasi (kritik sumber), interpretasi (penafsiran sumber), dan historiografi (penulisan sejarah). Sebagian besar sumber primer berasal dari wawancara dengan pelaku sejarah dan pemberitaan media massa. Penelitian ini menghasilkan tiga temuan pokok. Pertama, latar belakang rencana pembangunan PLTN Muria di Kabupaten Jepara, pada tahun 1971–2006, bermula dari keinginan pemerintah, melalui Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN), pada tahun 1971 agar Indonesia memiliki PLTN. Studi kelayakan yang dilakukan hingga tahun 1992 menghasilkan kesimpulan bahwa Desa Balong, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara adalah lokasi yang paling cocok untuk didirikan PLTN. Rencana ini dikuatkan dengan Perpres No. 5 Tahun 2006, yang mengamanatkan adanya PLTN di Indonesia. Kedua, respons masyarakat Kabupaten Jepara terhadap rencana pembangunan PLTN pada tahun 2006–2011, secara mayoritas adalah menolak. Hanya sebagian kecil masyarakat yanng menyetujui. Penolakan ini disebabkan oleh berbagai faktor dan dilakukan dalam berbagai bentuk. Ketiga, peran PCNU Jepara dalam penolakan rencana pembangunan PLTN Muria di Kabupaten Jepara, pada tahun 2007–2011, termanifestasi dalam enam bentuk, yaitu : (1) melakukan advokasi terhadap masyarakat Desa Balong, (2) memperluas jaringan penolakan, (3) memberikan ruang sosialisasi dan edukasi bagi masuyarakat tentang PLTN, (4) memperkuat legitimasi moral dan keagamaan dari gerakan penolakan, (5) mengamplifikasi isu pembangunan PLTN Muria, dan (6) mendesak pemerintah agar membatalkan rencana pembangunan PLTN Muria. Tekanan-tekanan terhadap pemerintah, setelah fatwa ini muncul, juga semakin menguat Akibatnya, pemerintah menghentikan rencana pembangunan PLTN Muria pada tahun 2011. Kata Kunci: Gerakan Anti-Nuklir, PLTN Muria, PCNU Jepara, Peran Sosial

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Sejarah Islam
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 27 Oct 2025 20:00
Last Modified: 27 Oct 2025 20:00
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/25912

Actions (login required)

View Item View Item