ANAM, KHOIRUL (2025) KONSEP MAWADDAH WA RAHMAH DALAM AL-QURAN (Studi Komparasi Pemikiran Wahbah Az-Zuhaili Dan M. Quraish Shihab). Other thesis, IAIN SALATIGA.
| 
              
Text
 Khoirul Anam_33010210091_KONSEP MAWADDAH WA RAHMAH DALAM AL-QURAN.pdf Download (1MB)  | 
          
Abstract
ABSTRAK Anam, Khoirul. 2025. Konsep Mawaddah Wa Rahmah Dalam Al-Quran (Studi Komparasi Pemikiran Wahbah Az-Zuhaili Dan M. Quraish Shihab). Skripsi. Fakultas Syari’ah. Program Studi Hukum Keluarga Islam. Universitas Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing. Dr. Tri Wahyu Hidayati, M.Ag. Kata Kunci: Mawaddah, Rahmah, Wahbah Az-Zuhaili, M. Quraish Shihab, Tafsir Komparatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana pemikiran 2 tokoh mufassir memberikan pemahaman bahwa tujuan pernikahan adalah untuk sakinah, serta menilai apakah pemikiran tersebut terdapat relevansinya dengan Hukum Perkawinan di Indonesia. Rumusan masalah penelitian ini mencakup: a) Bagaimana pemikiran Wahbah Az-Zuhaili dan M. Quraish Shihab tentang konsep mawaddah wa rahmah?. b) Bagaimana persamaan dan perbedaan konsep mawaddah wa rahmah atas pemikiran Wahbah Az-Zuhaili dan M. Quraish Shihab?. c) Bagaimana relevansi pemikiran Wahbah Az-Zuhaili dan M. Quraish Shihab dengan UU Perkawinan dan KHI?. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research) dengan pendekatan studi komparatif pemikiran ini bertujuan mengkaji secara mendalam konsep mawaddah wa rahmah (QS. Ar-Rum (30): 21) sebagai fondasi teologis dan solusi konflik dalam pernikahan, melalui perbandingan interpretasi Wahbah Az-Zuhaili dalam Tafsir Al-Munir dan M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah. Data dianalisis secara deskriptif untuk mengidentifikasi persamaan, perbedaan, dan relevansi pemikiran keduanya terhadap hukum positif Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Wahbah Az-Zuhaili menafsirkan mawaddah sebagai cinta yang tulus dan rahmah sebagai belas kasih. M. Quraish Shihab menafsirkan mawaddah sebagai cinta plus dan rahmah sebagai kasih sayang. Secara spesifik mawaddah dan rahmah sebagai fungsi akhlak dan tanggung jawab fungsional dalam relasi suami-istri sebagai ibadah tidak terbatas hanya pada hubungan intim pasangan. Meskipun memiliki perbedaan penekanan makna tafsirannya, persamaan pemikiran keduanya terletak pada penegasan bahwa mawaddah wa rahmah adalah prinsip dasar ketenangan (sakinah) dan solusi relasional, emosional, serta humanis untuk masalah rumah tangga. Pemikiran kedua mufassir ini memiliki relevansi tinggi karena sejalan dengan Pasal 3 KHI yang berbunyi sakinah, mawaddah, dan rahmah sebagai tujuan perkawinan, ini membuktikan adopsi nilai-nilai tafsir kontemporer dalam kerangka hukum positif Indonesia.
| Item Type: | Thesis (Other) | 
|---|---|
| Subjects: | Agama > Fiqih (Hukum Islam) | 
| Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id | 
| Date Deposited: | 03 Nov 2025 16:24 | 
| Last Modified: | 03 Nov 2025 16:24 | 
| URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/26253 | 
Actions (login required)
![]()  | 
        View Item | 
        