Nopiana, . (2015) PERKEMBANGAN PERNIKAHAN ADAT TUMPENG DESA JETAK, KECAMATAN GETASAN, KABUPATEN SEMARANG. Other thesis, IAIN Salatiga.
|
Text
Nopiana_21110022.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui alasan-alasan dan mengetahui pressepsi masyarakat di Desa Jetak dalam pelaksanaan pernikahan adat tanpa shigot akad ijab qobul dan mahar. Pertanyaan utama yang ingin di jawab melalui penelitian ini adalah 1) Bagaimana kondisi sosial keagamaan Desa Jetak? 2) bagaimana perkembangan tradisi pernikahan adat tumpeng di Desa Jetak? 3) Sejauh mana pertentangan pernikahan adat tumpeng di Desa Jetak dengan syariat pernikahan Islam menurut tinjauan fiqih dan undang-undang? Untuk menjawab pertanyaaan tersebut maka peneliti menggunakan metode field research (penelitian lapangan). pengumpulan data melalui obsevasi dan wawancara terhadap perangkat Desa, Pemangku adat, pemuka Agama dan pelaku pernikahan adat tumpeng dan beberapa buku untuk mendukung penelitian ini. Masyarakat yang memangkuat dengan tradisi kejawennya membuat perkembangan keagamaan di Desa Jetak melambat, kurangnya pemuka agama atau ustad untuk memberikan pengetahuan agama kepada masyarakat menjadi salah satu faktor utama, selain itu tingkat pendidikan, faktor ekonomi masyarakat yang rendah juga berpengaruh terhadap perkembangan pernikahan adat tumpeng di desa Jetak. Di Desa Jetak ini pernah berkembang tradisi pernikahan tumpeng dimana pernikahan orang Islam tanpa menggunakan syari‟at ijab qobul dan mahar, namun seiring berkembangnya jaman dan upaya penyuluhan KUA tradisi tumpengan sekarang telah berubah. Tradisi tumpengan kini hanya sebagai tradiasi pelengkap ijab qobul saja. Namun demikian nikah tumpeng sesekali masih dilakukan masyarakat yang memiliki masalah untuk menikah secara resmi, memilih menikah adat untuk melegalkan pernikahannya . Dalam pelaksanaan pernikahan, khususnya yang masih menggunakan pernikahan adat tumpeng masih menginggalkan salah satu rukun dan syarat pernikahan yaitu tidak dipakainya ijab qobul saat pernikahan sesuai dengan pasal 14 Inpres Tahun 1991 dan pasal 30 KHI tentang kewajiban calon mempelai laki-laki untuk membayar mahar kepada calon mempelai wanita
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama > Fiqih (Hukum Islam) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 23 Feb 2016 03:29 |
Last Modified: | 23 Feb 2016 03:29 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/473 |
Actions (login required)
View Item |