Bro, Suripto (2019) PERKAWINAN BEDA AGAMA PERSPEKTIF TAFSIR AL-MISBAH DAN BUKU FIQH LINTAS AGAMA. Other thesis, IAIN SALATIGA.
Text
21214003.pdf Download (1MB) |
Abstract
Tidak dipungkiri lagi bahwa perkawinan beda agama semakin marak terjadi di tengah kehidupan masyarakat, problematika ini menjadi akar permasalahan yang kemudian akan dibahas dalam Kitab Tafsir al-Misbah dan Buku Fiqh Lintas Agama. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahuibagaimana hukum perkawinan beda agama menurut Tafsir al- Misbah, (2) mengetahui bagaimanahukum perkawinan beda agama menurut Buku Fiqih Lintas Agama, (3) mengetahui apapersamaandanperbedaanpemikirankitabTafsir al-MisbahdanBukuFiqihLintas Agama tentangperkawinanbeda agama sertabagaimanarelevansinyaterhadapPeraturanPerundang -undangan di Negara Indonesia. Penelitian ini bersifat literatur atau kepustakaan yang menggunakan kajian terhadap buku-buku yang berkaitan dengan judul skripsi ini. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis yang penulis gunakan untuk mengungkap permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini. Penelitian ini menunjukkan hukum nikah beda agama dalam Tafsir al-Misbah adalahdibolehkan dengandasar QS. al-Maidah ayat 5 yang menyatakan kebolehan laki-laki muslim menikahi wanita Ahl al-Kitab dengan tujuan dakwah, dan larangan pernikahan beda agama yang bersandar pada QS. al-Baqarah ayat 221 dengan alasan dikhawatirkan akan membuat runtuhnya bangunan rumah tangga karena perbedaan iman. Kemudian menurut Buku Fiqh Lintas Agama tentang pernikahan beda agama ini diperbolehkan berdasarkan QS. al-Maidah ayat 5 yang menyatakan kebolehan laki-laki muslim menikahi wanita Ahl al-Kitab, dan karena berkembangnya zaman serta adanya ijtihad yang seringkali melahirkan produk hukum baru, maka bisa dimungkinkan wanita muslimah boleh menikah dengan laki-laki Ahl al-Kitab. Selanjutnya persamaan antara pemikiran M. Quraish Shihab dan Nur Cholis Madjid adalah keduanya membolehkan seorang laki-laki muslim menikah denga wanita Ahl al-Kitab, sedang perbedaannya yakni dalam pemikiran Nur Cholis Madjid ini lebih luas memaknai kebolehan wanita muslimah menikah dengan laki-laki Ahl al-kitab yang dimungkinkan bisa diperbolehkan karena perkembangan zaman dan ijtihad yang seringkali melahirkan produk hukum baru. Terkait dengan relevansinya dengan Perundang-undangan berdasarkankeempat penjelasan tersebutdiatasterdapat kontrovesri dan ketidak sinambungan satu sama lain. KarenaUU No. 1 Tahun 1974hanyamengaturtentangkeabsahansuatupernikahansajadantidakmengatursecararincimengenaipernikahanbeda agama, sedangkan menurut Kompilasi Hukum Islam lebih melarang adanya perkawinan beda agama.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama > Fiqih (Hukum Islam) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Tata Negara |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 09 Oct 2019 06:30 |
Last Modified: | 09 Oct 2019 06:30 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/6597 |
Actions (login required)
View Item |