Pornawati, Erma (2019) BULLYING PERSPEKTIF AL-QUR’AN (Studi Komparasi Tafsir al-Misbah dan Tafsir Kementerian Agama). Other thesis, IAIN SALATIGA.
Text
ERMA PORNAWATI 53020150030 IAT.pdf Download (1MB) |
Abstract
Manusia makhluk sosial yang saling membutuhkan dan berinteraksi. Permasalahan serius yang kini terjadi adalah tindak bullying yang menimpa hampir semua kalangan manusia dan kerap di alami atau dilakukan oleh pelajar secara verbal, fisik, psikis, maupun melalui media komunikasi. Berangkat dari permasalahan tersebut penulis mengangkat tema Bullying Perspektif Al-Qur’an (Studi Komparasi Tafsir Al-Misbah dan Tafsir Kementrian Agama), berfokus pada langkah menyikapi bullying yang dilandaskan pada Al-Qur’an. Adapun rumusan masalahnya adalah: 1) Bagaimana penafsiran ayat-ayat bullying dalam al-Qur’an menurut tafsir al-Misbah dan tafsir Kementerian Agama? 2) Bagaimana perbandingan penafsiran ayat-ayat bullying dalam al-Qur’an dalam tafsir al-Misbah dan tafsir Kementerian Agama? 3) Bagaimana upaya menyikapi bullying berdasarkan penafsiran ayat-ayat bullying? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research). Penulis menitik beratkan pada literatur yang menganalisis muatan terkait dengan penelitian. Adapun sumber data primer adalah Tafsir Al-Misbah dan Kementerian Agama Islam, dan sumber data sekunder berupa buku pendukung dan jurnal ilmiah. Kesimpulan yang diperoleh penulis adalah, bullying merupakan peralihan bahasa dari mengolok-olok, menghina, menggunjing yang pada penafsiran Al-Misbah dan Kementerian Agama terhadap surat Al-Hujjurat ayat 11, At-Taubah ayat 79, surat Al-Humazah ayat 1, dan surat Al-Qolam ayat 68. Kedua tafsir saling melengkapi dalam menafsirkan ayat-ayat tersebut yaitu larangan bullying lengkap dengan ancaman bagi pelakunya dan cara-cara untuk mengatasinya serta prinsip-prinsip dasar saling menghargai antara seorang muslim dengan muslim lainnya. Dalam menafsirkan ayat, kedua tafsir terdapat perbedaan pada penafsiran surat Al-Humazah ayat 1, yakni tafsir al-Misbah menjelaskan diperbolehkannya ghibah dengan memenuhi enam alasan yang menjadi syaratnya, dan perbedaan lain tidak terlalu signifikan yakni hanya pada penyajian tafsirnya. Menyikapi bullying bisa dilakukan dengan menghindari perbuatan yang mengarah padanya, korban hendaknya aktif dalam menanganinya didampingi oleh orang-orang di sekitarnya, bersabar dan tidak dendam, dan pelaku hendaknya bertaubat. Meskipun titik tekan kedua tafsir berbeda akan tetapi justru saling melengkapi. Adapun Penafsiran Al-Misbah dan Kementerian Agama adalah sebagai peringatan untuk tidak mengolok-olok dalam berinteraksi dengan sesama secara langsung maupun melalui media komunikasi dan anjuran bagaimana kita senantiasa saling menghargai. Kata kunci: Bullying,Tafsir Al-Misbah, Tafsir Kementerian Agama
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama > Alqur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuludin, Adab dan Humaniora > Ilmu Alqur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 12 Nov 2019 02:57 |
Last Modified: | 12 Nov 2019 02:57 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/6832 |
Actions (login required)
View Item |