Maulana, Ahmad Rifki (2020) SEJARAH DAN DINAMIKA KESENIAN OBROS DI DUSUN PETUGAN, DESA JEBENGSARI, KECAMATAN SALAMAN, KABUPATEN MAGELANG (1940-1995). [UNSPECIFIED]
Text
Ahmad Rifki Maulana.pdf Download (836kB) |
Abstract
ABSTRAK AHMAD RIFKI MAULANA. Sejarah dan Dinamika Kesenian Obros di Dusun Petugan, Desa Jebengsari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang (1940-1995). Skripsi. Salatiga: Program Studi Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora, IAIN Salatiga. Obros adalah kesenian yang berdiri dan berkembang di Dusun Petugan, Desa Jebengsari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Namun Obros sendiri tidak boleh dikembangkan di daerah lain. Sesuai dengan namanya, Obros didirikan dengan tujuan untuk mempersatukan masyarakat Dusun Petugan yang kala itu terpisah, dan masjid yang berangsur sepi. Adapun tujuan penelitian ini pertama untuk mengetahui Obros sebagai Sebuah Karya Seni (Islami), kedua untuk mengetahui sejarah awal mula berdirinya kesenian Obros, ketiga untuk mengetahui dinamika perjalanan kesenian Obros 1940 – 1995. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah. Tahapan dalam metode penelitian sejarah yakni : (1) Heuristik atau pengumpulan data, (2) Kritik Sumber, (3) Penafsiran, (4) Penulisan Sejarah. Kesenian Obros berkembang pesat sekitar tahun 1940 sesudah direvitalisasi oleh seorang tokoh setempat, yaitu almarhum Badran. Sebagaimana lazimnya kesenian masjid, penyajian Obros berpegang pada idiom-idiom keislaman yang tercermin dalam elemen-elemen artistik. Obros merupakan perkembangan dari kesenian rodhat yang sudah ada sebelumnya. Kesenian ini berawal dari kegiatan di mesjid berupa sholawatan, mujadahan, lengkap dengan alat musik terbang, yang kemudian menjadi kesenian rodhat. Dari tahun ke tahun kesenian ini tetap berjalan dengan baik, tidak ada perkembangan dan juga tidak ada kemunduran, karena Obros hanyalah sebagai sarana untuk meramaikan masjid dan juga sebagai media dakwah Islami. Disisi lain, niat Badran untuk menciptakan kembali kebersamaan masyarakat dalam hal apapun. Kemudian regenerasi pemain obros yaitu ketika ada anak-anak yang menginjak usia 15 tahun, Kata Kunci : Obros, Kesenian, Badran.
Item Type: | UNSPECIFIED |
---|---|
Subjects: | Agama > Kebudayaan Islam |
Divisions: | Fakultas Ushuludin, Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 25 Jun 2020 13:19 |
Last Modified: | 25 Jun 2020 06:20 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/8629 |
Actions (login required)
View Item |